Meskipun memiliki awal yang kuat di Chelsea, Romelu Lukaku menghadapi sejumlah tantangan dan tekanan selama masa keduanya di klub. Ekspektasi yang tinggi, baik dari klub maupun penggemar, membuat setiap penampilannya diawasi dengan ketat. Setiap gol yang gagal dicetak atau performa yang menurun segera menjadi sorotan media dan publik.

Lukaku harus menghadapi tekanan ini dengan mental yang kuat. Sebagai pemain yang kembali dengan status bintang, ia diharapkan bisa memecahkan kebuntuan di setiap pertandingan. Namun, ada kalanya Lukaku mengalami masa sulit di lapangan, di mana ia kesulitan mencetak gol atau tidak mampu memberikan kontribusi maksimal.

Selain itu, Lukaku juga harus beradaptasi dengan taktik yang berbeda di bawah asuhan Thomas Tuchel dibandingkan dengan apa yang ia jalani di Inter Milan. Peran dan tanggung jawabnya di Chelsea memerlukan penyesuaian, yang terkadang membutuhkan waktu untuk sepenuhnya menyatu dengan gaya permainan tim.

Meskipun demikian, Lukaku menunjukkan profesionalisme tinggi dalam menghadapi tekanan ini. Ia terus bekerja keras di sesi latihan dan berusaha memperbaiki penampilannya di setiap kesempatan. Dukungan dari rekan-rekan setim dan staf pelatih juga membantu Lukaku untuk tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh kritik.

Terlansir dari thequill.xyz, meski menghadapi berbagai tantangan, Lukaku tetap bertekad untuk membuktikan bahwa ia bisa menjadi striker utama Chelsea dan membawa klub ke puncak kesuksesan di berbagai kompetisi.